BundaInBiz NEWS!!!

Kerjasama antara PT. YUMMY FOOD UTAMA bekerja dengan BundaInBiz terjalin juga. Alhamdulillah...

Pada periode: Agustus 2007 - September 2007 kerjasama ini akan menyelenggarakan BundaInBiz Cooking Class dengan tema:
Peluang Bisnis Kuliner Olahan Keju

Info lengkapnya dapat dilihat di sini!!!

PT. YUMMY FOOD UTAMA dan BundaInBiz

Periode: Agustus 2007 - September 2007

PT. YUMMY FOOD UTAMA bekerja sama dengan BundaInBiz
menyelenggarakan Cooking Class dengan tema:
Peluang Bisnis Kuliner Olahan Keju

materi:
Aneka resep olahan keju berupa cake, snack, dan cookies
Mengenal faktor kehalalan dairy products dan berbagai jenis bahan kue
Mempersiapkan hantaran cantik

Lihat jadwal lengkap, di sini!!!

Mewaspadai Bahan Pembungkus dan Wadah Makanan (JH No. 47/Juni 2003)

Hampir setiap kita membeli makanan, pasti makanan tersebut dibungkus atau dalam wadah tertentu. Memang lebih praktis, karena kita tidak perlu membawa-bawa wadah. Beli bakso untuk dibawa pulang, kita tidak perlu rantang, cukup dibungkus plastik. Beli gorengan, para pedagang kreatif dengan mendaur ulang kertas koran atau kertas bekas sebagai kantong. Mau beli buah utuh dirasa terlalu besar, pihak supermarket menyediakan buah potongan dalam styrofoam yang ditutup dengan plastik tipis tembus pandang. Beli sup di restoran fast food, tak perlu mangkuk keramik yang mudah pecah, cukup dengan mangkuk styrofoam yang langsung buang setelah dipakai. Begitupun bila ingin menikmati mie panas saat kemping atau di perjalanan, kita tak perlu repot bawa mangkuk.

Bahan-bahan pembungkus dan wadah itu begitu akrab dengan kehidupan kita. Tapi, ternyata bahan-bahan itu menyimpan bahaya bila penggunaannya tidak tepat. Plastik Apa yang tidak terbuat dari plastik pada zaman sekarang ? Memang, bahan ini sangat populer dipakai.

Mulai dari perabotan rumah, alat-alat dapur, mainan anak sampai bahan pembungkus. Jenis plastik sendiri memang beraneka ragam. Ada Poli Etilen, Poli Propilen, Poli Vinil Chlorida, Vinylidene Chloride Resin, dan sebagainya. Yang relatif lebih aman digunakan untuk makanan adalah Poli Etilen yang tampak bening, dan Poli Propilen yang lebih lembut dan agak tebal. Poli Vinil Chlorida (PVC) biasanya dipakai untuk pembungkus permen, pelapis kertas nasi dan bahan penutup karena amat tipis dan transparan.

Jenis-jenis plastik ini memiliki tingkat bahaya berbeda-beda tergantung dari material plastik, jenis makanan yang dibungkus, lama kontak antara makanan dengan plastik, serta suhu makanan atau ruang penyimpan. Plastik tersusun dari polimer, yakni rantai panjang dari satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut monomer (bahan-bahan pembentuk plastik). Bila makanan dibungkus dengan plastik, monomer-monomer ini dapat berpindah ke dalam makanan, dan selanjutnya berpindah ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Bahan-bahan kimia yang telah masuk ke dalam tubuh ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang keluar, baik melalui urin maupun feses (kotoran). Penumpukan bahan-bahan kimia berbahaya dari plastik di dalam tubuh dapat memicu munculnya kanker.

Sebuah penelitian di Jepang mengindikasikan, Poli Stiren dapat menjadi penyebab kanker dan berpengaruh pada sistem saraf pusat. Sedangkan Poli Vynil Chlorida dan Vinylidene Chloride Resin merupakan dioksin, yaitu senyawa kimia yang digolongkan sebagai penyebab utama kanker karena sifatnya yang sangat beracun.

Perpindahan monomer-monomer plastik ke dalam makanan dipicu oleh beberapa hal, yaitu panas, asam dan lemak. Semakin tinggi suhu makanan yang dimasukkan ke dalam plastik, semakin cepat terjadi perpindahan ini. Apalagi bila makanan berbentuk cair seperti bakso, mie ayam, sup, sayuran berkuah dan sebagainya. Saat makanan panas ini dimasukkan ke dalam plastik, kita bisa lihat plastik menjadi lemas dan tipis. Inilah tanda terputusnya ikatan-ikatan monomer.

Perpindahan monomer juga terjadi bila makanan atau minuman dalam wadah plastik terkena panas matahari secara langsung. Karena itu, usahakan menghindari air minum dalam kemasan yang terpapar matahari, atau permen yang telah lengket dengan pembungkusnya karena leleh oleh panas. Perhatikan juga untuk tidak menuang air minum atau sayuran panas ke dalam wadah plastik dan menggunakan alat-alat makan dari plastik saat makanan masih panas.

Pilih makanan yang dikukus dengan dibungkus daun, bukan plastik seperti lemper, lontong kue lupis dan sejenisnya. Bahan makanan yang mengandung lemak dan asam juga memicu perpindahan monomer. Sayur bersantan, susu, buah-buahan yang mengandung asam organik, sebaiknya tidak dibungkus plastik. Memang ada plastik khusus yang bertuliskan tahan lemak dan tahan dingin. Plastik ini boleh dipakai selama bahan yang dimasukkan tidak panas.

Kalaupun terpaksa menggunakan plastik sebagai pembungkus , usahakan secepat mungkin makanan dapat dipindahkan ke wadah yang aman, karena semakin lama kontak makanan dengan plastik, semakin banyak bahan berbahaya yang pindah ke makanan. Styrofoam Ia masih tergolong “keluarga” plastik karena terbuat dari Poli Stiren. Bahan yang lebih dikenal sebagai gabus ini memang praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik. Inilah yang membuat bahan ini amat disukai dan banyak dipakai, termasuk dalam industri makanan instan. Namun bahan ini sebenarnya tak kalah berbahaya dengan plastik.

Dari hasil survei di AS th. 1986, 100 persen jaringan lemak orang Amerika mengandung stiren yang berasal dari styrofoam. Bahkan pada penelitian 2 tahun berikut, kandungan stiren sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf. Sebuah studi di New Jersey, AS, menemukan bahwa 75 persen ASI mengalami kontaminasi stiren yang berasal dari konsumsi ibu yang menggunakan wadah styrofoam. Pada ibu-ibu yang mengandung, stiren juga bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta. Dampak jangka panjang dari menumpuknya stiren di dalam tubuh adalah gejala saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur dan anemia. Pada anak, selain menyebabkan kanker, sekian tahun kemudian stiren juga menyerang sistem reproduksinya. Kesuburan menurun, bahkan mandul. Anak yang terbiasa mengkonsumsi stiren juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif.

Styrofoam, sebagaimana plastik, bersifat reaktif terhadap suhu tinggi. Padahal, salah satu kelebihan styrofoam yang banyak diambil manfaatnya adalah kemampuannya menahan panas. Produk-produk sup dan minuman hangat di restoran cepat saji menggunakan wadah ini. Begitu pula produk-produk makanan instan, mesti diseduh dalam wadahnya yang terbuat dari styrofoam. Mie instan, bubur ayam instan misalnya.

Stiren, bahan dasar styrofoam bersifat larut lemak dan alkohol. Berarti wadah dari jenis ini tidak cocok dijadikan wadah susu atau yoghurt yang mengandung lemak tinggi. Begitu juga dengan kopi yang dicampur krim. Dengan sifat-sifatnya seperti itu, sudah selayaknya kita lebih berhati-hati menggunakan styrofoam. Kalau hendak menggunakan styrofoam untuk menjaga makanan tetap hangat, sebaiknya makanan dimasukkan terlebih dahulu dalam wadah tahan panas dan dijaga tidak ada kontak langsung dengan styrofoam. Sedangkan penggunaannya sebagai wadah, harus diperhatikan untuk mendinginkan makanan terlebih dahulu sebelum memasukkan dalam wadah styrofoam. Makanan instan dan restoran yang menggunakan wadah ini, sebaiknya dihindari demi kesehatan kita dan keluarga kita.

Kertas
Penggunaan kertas sebagai bahan pembungkus telah meluas di masyarakat. Umumnya kertas yang digunakan adalah kertas koran atau kertas bekas. Mulai dari untuk membungkus sayuran, ikan kering, bumbu dapur (kalau kita belanja di pasar tradisional atau warung), sampai aneka ragam gorengan, peuyeum, dan sebagainya. Padahal, bila bagian kertas yang bertinta terkena panas dari makanan, minyak dari gorengan atau bagian cair dari makanan, maka tinta akan terlarut dalam makanan.

Tinta mengandung unsur dasar timbal atau timah hitam yang beracun. Unsur ini sama dengan yang terdapat pada polutan dari kendaraan bermotor. Dalam tubuh, timbal akan disimpan dan terakumulasi. Akumulasi timbal akan memicu munculnya gangguan saraf dan kanker. Pada wanita hamil, timbal dapat mengakibatkan cacat bawaan pada janin dan merusak otak sehingga kecerdasan anak rendah. Pada laki-laki dewasa, timbal menurunkan kualitas sperma sehingga mempersulit punya keturunan. Dan pada anak-anak, timbal mengakibatkan penurunan daya konsentrasi dan kecerdasan.

Penggunaan kertas yang berwarna putih juga berbahaya bagi tubuh. Kertas jenis ini diputihkan dengan penambahan chlor, suatu unsur yang dapat menimbulkan kanker. Contoh yang menggunakan kertas ini adalah teh celup dan tissue. Itulah bahan-bahan pembungkus dan wadah makanan yang berbahaya. Dengan kondisi masih rendahnya kesadaran masyarakat, maka selain pensosialisasian masalah, kita juga mulai harus meningkatkan kehati-hatian. Penggunaan bahan-bahan yang aman seperti daun pisang, alumunium foil, atau wadah tahan panas selayaknya kita jadikan alternatif. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati ?

sumber: www.halalmui.or.id

Jadwal AGUSTUS 2007 Sesi I

PELUANG BISNIS KULINER OLAHAN KEJU

Tempat:
Kitchen Centre PT. YUMMY FOOD UTAMA
Jl. Raya Bogor no.40 Cijantung
Jakarta Timur
(Masuk dari pintu samping, seberang Makro Pasar Rebo)

Waktu:
4 Agustus 2007, 10.00 - 15.00 WIB
Variasi Cheese Cake Hantaran Lebaran :
Adonan Dasar Cheese Cake
Manggo and Markisa Cheese Cake
Carrot Cheese Cake

5 Agustus 2007, 10.00 - 15.00 WIB
Variasi Tiramisu Hidangan Lebaran :
Adonan Dasar Tiramisu
Green Tea Tiramisu
Fruit Topping Tiramisu

Untuk setiap pelatihan, peserta akan mendapat fasilitas :
- Merchandise
- Makan Siang
- 1 loyang kue hasil praktek
- Resep

Setiap sesi pelatihan akan dilakukan di Kitchen Centre PT Yummi Food Utama yang akan diisi oleh max. 20 orang peserta dan dibimbing langsung oleh seorang trainer dan seorang asistennya. Semua bahan mentah dan peralatan memasak akan disediakan oleh panitia.

Harga tiket setiap kali pelatihan Rp. 300.000/orang.
HANYA Rp550.000/orang untuk pendaftaran 2 kelas sekaligus.



TATA CARA PENDAFTARAN
  1. Kirim formulir pendaftaran via e-mail ke eo@bundainbiz.com dengan subject: PENDAFTARAN BIB-Cooking Class


  2. Segera lakukan transfer ke salah satu rekening di bawah ini:
    Bank BCA Cabang Rawamangun
    No. Rekening: 094 074 9441
    Atas nama: Deasy Ariyani
    atau
    Bank Mandiri Cabang Pulomas
    No. Rekening: 125-00-0668323-9
    Atas nama: Deasy Ariyani

    Untuk memudahkan mengecekan, lakukan transfer dengan menambahkan 3digit terakhir no. telpon Anda pada nominal yang Anda bayarkan.

    Contoh:
    Dea mengikuti 2hari BIB-Cooking Class
    Nominal yang harus di transfer sebesar Rp550.000,-
    No. HP: 0815 90 67332
    Maka, Dea harus transfer sebesar Rp550.332,-


  3. Konfirmasikan pembayaran yang telah anda lakukan melalui e-mail ke eo@bundainbiz.com dengan subject: KONFIRMASI Cooking Class - NAMA ANDA

Daftar sekarang!!!

YUMMY DAIRY PRODUCT

Dairy products

Dairy products are generally defined as foodstuffs produced from milk.They are usually high-energy-yielding food products. A production plant for such processing is called a dairy. Raw milk for processing generally comes from cows, but occasionally from other mammals such as goats, sheep, water buffalo, yaks, or horses. Dairy Products are commonly found in European, Middle Eastern and Indian cuisine whereas they are almost unknown in East Asian cuisine.

YUMMY YOGHURT a.k.a YOGURT


YOGHURT NATURAL PLAIN (3,5% Lemak) dan SKIM YOGHURT NATURAL PLAIN YUMMY dibuat dari susu segar menggunakan bakteri Addophilus dan Bifido dalam bentuk beku kering dengan kualitas yang terbaik. Bakteri ini sangat penting untuk kesehatan usus. Beberapa sendok Yoghurt Yummy setiap hari membuat pencernaan anda sehat dalam jangka panjang. Yoghurt merupakan produk olahan susu yang terkenal di dunia, dimulai pada abad ke 8 di Turki.

YOGHURT YUMMY TANPA MENGALAMI PROSES PEMANASAN (not heat treated). Ini berarti bahwa kandungan bakteri yang bermanfaat untuk kesehatan tersebut di atas masih tetap ada di dalam YOGHURT YUMMY, karena tidak mengalami proses pemanasan (hanya susu yang dipasteurisasi sebelum ditambahkan bakteri), sehingga YOGHURT YUMMY merupakan YOGHURT DENGAN BAKTERI HIDUP atau YOGHURT PROBIOTIK. Karena hanya YOGHURT yang tidak mengalami proses pemanasan yang masih mengandung bakteri probiotik.

KALSIUM BERMANFAAT UNTUK KEKUATAN TULANG DAN GIGI! Kandungan kalsium tinggi dalam YOGHURT YUMMY. sangat penting untuk memperkuat tulang dan gigi, menjadikan YOGHURT YUMMY tidak hanya penting untuk anak-anak tetapi juga penting untuk orang dewasa.




YUMMY YOGHURT NATURAL PLAIN (3,5% fat) as well as YUMMY SKIM YOGHURT NATURAL PLAIN are made of fresh milk and high quality freeze dried Acidophilus and Bifido bacteria only. These bacteria are of vital importance for the hygiene of the colon.

YUMMY YOGHURT NON HEAT-TREATED!
It is the above mentioned health-beneficial bacteria as well as the fact that YUMMY YOGHURT is NOT heat-treated (only the milk is carefully pasteurized before the bacteria have been added) that YUMMY YOGHURT is allowed to be called liVE or PROBIOTIC YOGHURT. Only non-heated yoghurt containing these probiotic cultures can do their good work for our health.

CALCIUM FOR STRONG TEETH AND BONES!
Rich in CALCIUM YUMMY YOGHURT is essential in strengthening teeth and bones making YUMMY YOGHURT not only vital for children but just as necessary for those who have moved on in life and need to keep their bones.


Artikel tentang Yogurt:
10 REASONS YOGURT IS A TOP HEALTH FOOD

Types of dairy products

  • Milk, after optional homogenization, pasteurization, in several grades after standardization of the fat level

    • Cream, the fat skimmed off the top of milk or separated by machine-centrifuges

      • Sour cream, cream that has been fermented by the bacteria Streptococcus lactis and Leuconostoc citrovorum

      • Crème fraîche, slightly fermented cream

      • Smetana, Central and Eastern European variety of sour cream

    • Cultured buttermilk, fermented concentrated (water removed) milk using the same bacteria as sour cream

    • Milk powder (or powdered milk), produced by removing the water from milk

      • Whole milk & buttermilk

      • Skim milk

      • Cream

      • High milk-fat & nutritional powders (for infant formulas)

      • Cultured and confectionery powders

    • Condensed milk, milk which has been concentrated by evaporation, often with sugar added for longer life in an opened can

    • Evaporated milk, (less concentrated than condensed) milk without added sugar
    • Khoa

    • Infant formula, dried milk powder with specific additives for feeding human infants

  • Butter, mostly milk fat, produced by churning cream

    • uttermilk, the liquid left over after producing butter from cream, often dried as livestock food

    • Ghee, clarified butter, by gentle heating of butter and removal of the solid matter

    • Anhydrous milkfat

  • Cheese, produced by coagulating milk, separating from whey and letting it ripen, generally with bacteria and sometimes also with certain molds

    • Curds, the soft curdled part of milk (or skim milk) used to make cheese (or casein)

    • Whey, the liquid drained from curds and used for further processing or as a livestock food

    • Cottage cheese

    • Quark

    • Cream cheese, produced by the addition of cream to milk and then curdled to form a rich curd or cheese made from skim milk with cream added to the curd

    • Fromage frais

  • Casein

    • Caseinates

    • Whey protein concentrates and isonates

    • Hydrolysates

    • Mineral concentrates

  • Yogurt, milk fermented by Streptococcus salivarius ssp. thermophilus and Lactobacillus delbrueckii ssp. bulgaricus sometimes with additional bacteria, such as Lactobacillus acidophilus

    • Ayran

    • Lassi

  • Gelato, slowly frozen milk and water

  • Ice cream, slowly frozen cream and emulsifying additives

  • Ice milk

  • Frozen custard

  • Frozen yogurt, yogurt with emulsifiers that is frozen

  • Other

    • Kumis/Airag

    • Viili

    • Kajmak

    • Kephir

    • Kumuz, Central Asian drink made by fermenting mares milk

    • Filmjölk

    • Piimä

    • Vla

    • Dulce de leche


source: http://en.wikipedia.org/wiki/Dairy_product

10 REASONS YOGURT IS A TOP HEALTH FOOD

1. Yogurt is easier to digest than milk. Many people who cannot tolerate milk, either because of a protein allergy or lactose intolerance, can enjoy yogurt. The culturing process makes yogurt more digestible than milk. The live active cultures create lactase, the enzyme lactose-intolerant people lack, and another enzyme contained in some yogurts (beta-galactosidase) also helps improve lactose absorption in lactase-deficient persons. Bacterial enzymes created by the culturing process, partially digest the milk protein casein, making it easier to absorb and less allergenic. In our pediatric practice, we have observed that children who cannot tolerate milk can often eat yogurt without any intestinal upset. While the amount varies among brands of yogurt, in general, yogurt has less lactose than milk. The culturing process has already broken down the milk sugar lactose into glucose and galactose, two sugars that are easily absorbed by lactose-intolerant persons.

2. Yogurt contributes to colon health. There's a medical truism that states: "You're only as healthy as your colon." When eating yogurt, you care for your colon in two ways. First, yogurt contains lactobacteria, intestines-friendly bacterial cultures that foster a healthy colon, and even lower the risk of colon cancer. Lactobacteria, especially acidophilus, promotes the growth of healthy bacteria in the colon and reduces the conversion of bile into carcinogenic bile acids. The more of these intestines-friendly bacteria that are present in your colon, the lower the chance of colon diseases. Basically, the friendly bacteria in yogurt seems to deactivate harmful substances (such as nitrates and nitrites before they are converted to nitrosamines) before they can become carcinogenic.

Secondly, yogurt is a rich source of calcium - a mineral that contributes to colon health and decreases the risk of colon cancer. Calcium discourages excess growth of the cells lining the colon, which can place a person at high risk for colon cancer. Calcium also binds cancer-producing bile acids and keeps them from irritating the colon wall. People that have diets high in calcium (e.g. Scandinavian countries) have lower rates of colorectal cancer. One study showed that an average intake of 1,200 milligrams of calcium a day is associated with a 75 percent reduction of colorectal cancer. As a survivor of colon cancer, I have a critical interest in the care of my colon. My life depends on it.

3. Yogurt improves the bioavailability of other nutrients. Culturing of yogurt increases the absorption of calcium and B-vitamins. The lactic acid in the yogurt aids in the digestion of the milk calcium, making it easier to absorb.

4. Yogurt can boost immunity. Researchers who studied 68 people who ate two cups of live-culture yogurt daily for three months found that these persons produced higher levels of immunity boosting interferon. The bacterial cultures in yogurt have also been shown to stimulate infection-fighting white cells in the bloodstream. Some studies have shown yogurt cultures to contain a factor that has anti-tumor effects in experimental animals.

5. Yogurt aids healing after intestinal infections. Some viral and allergic gastrointestinal disorders injure the lining of the intestines, especially the cells that produce lactase. This results in temporary lactose malabsorption problems. This is why children often cannot tolerate milk for a month or two after an intestinal infection. Yogurt, however, because it contains less lactose and more lactase, is usually well-tolerated by healing intestines and is a popular "healing food" for diarrhea. Many pediatricians recommend yogurt for children suffering from various forms of indigestion. Research shows that children recover faster from diarrhea when eating yogurt. It's good to eat yogurt while taking antibiotics. The yogurt will minimize the effects of the antibiotic on the friendly bacteria in the intestines.

A 1999 study reported in Pediatrics showed that lactobacillus organisms can reduce antibiotic-associated diarrhea.

6. Yogurt can decrease yeast infections. Research has shown that eating eight ounces of yogurt that contains live and active cultures daily reduces the amount of yeast colonies in the vagina and decreases the incidence of vaginal yeast infections.

7. Yogurt is a rich source of calcium. An 8-ounce serving of most yogurts provides 450 mg. of calcium, one-half of a child's RDA and 30 to 40 percent of the adult RDA for calcium. Because the live-active cultures in yogurt increase the absorption of calcium, an 8-ounce serving of yogurt gets more calcium into the body than the same volume of milk can.

8. Yogurt is an excellent source of protein. Plain yogurt contains around ten to fourteen grams of protein per eight ounces, which amounts to twenty percent of the daily protein requirement for most persons. In fact, eight ounces of yogurt that contains live and active cultures, contains 20 percent more protein than the same volume of milk (10 grams versus 8 grams). Besides being a rich source of proteins, the culturing of the milk proteins during fermentation makes these proteins easier to digest. For this reason, the proteins in yogurt are often called "predigested."

9. Yogurt can lower cholesterol.
There are a few studies that have shown that yogurt can reduce the blood cholesterol. This may be because the live cultures in yogurt can assimilate the cholesterol or because yogurt binds bile acids, (which has also been shown to lower cholesterol), or both.

10. Yogurt is a "grow food." Two nutritional properties of yogurt may help children with intestinal absorption problems grow: the easier digestibility of the proteins and the fact that the lactic acid in yogurt increases the absorption of minerals. And even most picky-eaters will eat yogurt in dips and smoothies and as a topping.

Perhaps we can take a health tip about yogurt cultures from cultures who consume a lot of yogurt, such as the Bulgarians who are noted for their longer lifespan and remain in good health well into old age.

source: http://www.askdrsears.com/html/4/T045700.asp

YUMMY SOUR CREAM


SOUR CREAM YUMMY
Merupakan krim yang mengandung 18% lemak. Sangat cocok digunakan dalam berbagai macam celupan (dip), untuk menambah rasa pada sup dan saos, ditambahkan dalam roti atau pastery, menggantikan mayonaise dengan mengurangi telur sebagai salad dressing, pancake dan "topping" taco dan kentang panas untuk steak.



YUMMY SOUR CREAM is a light cream with only 18% fat. It is used as a basis for dips; to enhance soups and sauces, added into bread and pastry doughs; to replace mayonnaise in a lighter egg-less salad dressing as a taco topping; on a hot potato accompanying a sizzling steak.

YUMMY FETA CHEESE

FETA CHEESE YUMMY
Terdiri dari dua macam, satu dibuat dari susu sapi segar dan yang lainnya dari susu kambing. Feta merupakan keju khas Yunani. Kandungan garam dalam Feta tinggi karena mengalami proses pematangan (ripening) dan diawetkan dalam cairan garam. Feta di atas salad Yunani sangat terkenal di dunia. FETA juga tersedia dalam cup 200 gr dengan bumbu dan minyak zaitun



YUMMY FETA CHEESE is of two kinds: One made of cow milk and the other of goat milk. Feta is a Greek speciality. FETA has a high salt content as it is traditionally stored and preserved in salt brine. FETA on Greek Salad is one of many popular Feta dishes around the world. FETA is also available in portions of 200 gr with olive oil and herbs.

YUMMY FRESH GOAT CHEESE

FRESH GOAT CHEESE YUMMY
Merupakan keju kambing segar dalam 3 macam . Satu putih dan lembut sedangkan yang kedua diselubungi lada hitam dan pedas yang dapat meningkatkan aroma keju. Yang ketiga dengan bumbu segar dalam minyak zaitun "extra virgin". Ketiga keju kambing tsb dapat disantap dengan roti, crackers atau gumpalan di atas hidangan sayur panas dan salad. Dapat dimakan langsung ataupun dipanggang.


YUMMY FRESH GOAT CHEESE
comes in three varieties: One being white and mild, the other black and piguant as the coarsely milled black pepper slowly exudes its pungent aroma into the mild cheese. The third one comes marinated with fresh herbs in extra virgin olive oil. All three kinds may be eaten on bread and crackers or crumbled over hot vegetable dishes and salads; they can be eaten fresh or grilled.

Kumpulan Resep

Coming soon...

Hidangan Pembuka
Hidangan Utama
Hidangan Penutup

YUMMY Cream Cheese

CREAM CHEESE LIGHT dan NEUFCHATEL CREAM CHEESE
Kedua jenis keju ini segar dan lembut. Campuran keduanya atau masing-masing cheese cream dapat digunakan untuk membuat CheeseCake, dan aneka makanan kecil, baik gurih maupun manis. Keju ini pun dapat digunakan sebagai celupan (dip) jika dikombinasikan dengan madu dan buah-buahan.


CREAM CHEESE LIGHT and NEUFCHATEL CREAM CHEESE are fresh, mild cheeses. Each one alone or a mixture of both makes a formidable CHEESECAKE, a wide variety of savory as well as sweet dishes such as dips or refreshing desserts when combined with honey and fruits.

YUMMY Mascarpone

Mascarpone
Keju ini merupakan makanan penutup khas Italia. Tidak ada 'TIRAMISU' tanpa Mascarpone. Keju segar ini dapat dicampur dengan coklat dan buah. Juga enak jika digunakan sebagai tambahan saus pasta.


Mascarpone
This creamy mild fresh cheese is an Italian dessert cheese - no 'TIRAMISU' without it! Delicious as a basis for variety desserts - especially when mixed with chocolate or served with fruit but also refining addition to pasta sauces.

Dibalik Empuknya Roti (JH no.58)

Roti kini sudah menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Bahkan di kalangan remaja dan anak-anak, posisi makanan itu telah mulai menggeser nasi sebagai sumber karbohidrat utama. Tetapi sejauh ini tidak banyak masyarakat yang mengetahui bahan dan proses pembuatan roti, sedemikian juga tidak banyak yang tahu titik kritis keharamannya.

Jenis roti yang beredar saat ini sangat beragam. Secara umum roti biasanya dibedakan menjadi roti tawar dan roti manis atau roti isi. Roti tawar adalah roti yang tidak ditambahkan rasa atau isi apapun, sehingga rasanya tawar. Biasanya konsumen menambahkan sendiri isinya sesuai dengan keinginan dan selera masing-masing. Bisa diolesi margarin, ditaburi cokelat mesis, diisi keju, diolesi selai buah, diisi telur, daging, atau kombinasi dari berbagai bahan tersebut.

Sedangkan roti isi, sudah ditambahkan rasa atau isi tertentu ke dalam adonan roti tersebut, sehingga konsumen tinggal menyantapnya. Isi yang biasa dimasukkan ke dalam roti ini adalah cokelat, berbagai selai buah, keju, daging, sosis, kacang, sarikaya dan sebagainya.

Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat roti adalah tepung terigu. Namun demikian tidak semua terigu bisa dipakai. Jenis terigu yang biasa dipakai untuk pembuatan roti adalah terigu dengan kandungan gluten atau protein gandum yang tinggi. Gluten ini berguna untuk mengembangkan adonan roti, sehingga roti menjadi empuk.

Agar adonan roti bisa mengembang, maka ditambahkan gula, ragi roti dan soda kue. Ragi roti merupakan sejenis kapang (yeast) yang hidup dengan menggunakan gula yang ditambahkan di dalam adonan sebagai nutrisi dan menghasilkan gas. Gas inilah yang membuat adonan roti mengembang dan terbentuk rongga-rongga. Fungsi yang sama juga diberikan oleh soda kue. Namun gas dan rongga yang dihasilkan oleh soda kue ini lebih besar dan kasar, sehingga roti yang dihasilkan juga lebih kasar. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang baik biasanya dikombinasikan antara keduanya.

Untuk memproduksi roti yang lembut dan enak dikunyah, biasanya juga ditambahkan lemak, berupa mentega putih atau shortening dan bahan pelembut. Shortening adalah lemak yang berbentuk padat dan berwarna putih, bisa terbuat dari lemak hewani ataupun tumbuh-tumbuhan. Sedangkan bahan pelembut yang sering digunakan dalam pembuatan roti adalah berupa campuran dari mono dan di gliserida serta berbagai asam amino. Mono dan di gliserida merupakan turunan dari lemak yang telah dipotong rantai asam lemaknya, sehingga mampu mengikat air dan lemak. Sedangkan asam amino adalah turunan dari protein yang dipotong-potong menjadi senyawa yang lebih sederhana. Misalnya asam amino sistein yang berasal dari bulu binatang, rambut manusia atau hasil dari proses fermentasi. Asam amino tersebut di dalam adonan roti menghasilkan tekstuir yang lebih lembut, sehingga lebih mudah dikunyah dan lebih enak.

Titik Kritis

Dari berbagai bahan yang digunakan dalam pembuatan roti, baik dalam roti adonan roti maupun isinya, ada beberapa bahan yang perlu dicermati asal-usulnya. Pertama adalah sumber lemak atau shortening yang digunakan. Bahan tersebut berasal dari lemak atau minyak, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan. Lemak yang berasal dari hewan tentu saja mengundang kecurigaan, apakah dari hewan yang halal ataukah haram. Untuk industri roti di tanah air kemungkinan besar memang menggunakan shortening dari minyak sawit. Namun demikian, untuk roti-roti tertentu kadang-kadang juga menggunakan shortening hewani, karena bahan tersebut dapat menghasilkan roti dengan rasa yang lebih gurih dan lembut.

Lemak yang berasal dari hewan bisa berupa lemak sapi (tallow), lemak babi (lard) atau lemak susu (cream). Untuk lemak babi sudah cukup jelas statusnya. Sedangkan lemak sapi, meskipun hewannya halal, tetapi jika tidak disembelih menurut aturan Islam maka lemak sapi tersebut juga akan menjadi haram.

Bahan pengembang atau pelembut yang berupa turunan lemak atau asam amino juga perlu dikaji lebih lanjut, apakah bersumber dari bahan halal ataukah haram. Sebab pada kenyataannya bahan-bahan tersebut sampai saat ini masih diimpor dari negara lain. Kebanyakan dari negara-negara non muslim.

Bahan yang juga perlu dicermati dari segi kehalalan adalah isi yang ditambahkan ke dalam roti. Saat ini banyak roti ditawarkan dengan berbagai isi dan rasa yang menarik. Misalnya roti isi keju, isi daging, isi sosis dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut perlu diteliti, apakah halal ataukah tidak. Keju adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk isi roti. Meskipun berasal dari susu, namun proses pemisahan keju dan cairan susu (whey) menggunakan renet. Renet adalah sejenis enzim yang memecah protein, sehingga kejunya akan menggumpal dan terpisah dari cairannya. Rennet ini bisa berasal dari fermentasi (microbial rennet), lambung anak sapi atupun lambung babi.

Daging yang dipakai sebagai bahan pengisi juga harus dilihat kehalalannya. Jika daging tersebut berupa daging dari hewan halal, maka perlu dilihat juga proses penyembelihannya. Selain dalam bentuk daging giling, abon juga sering dipakai untuk bahan isian roti. Dalam bentuk abon ini kehalalan daging lebih sulit dideteksi. Sebab dalam proses pembuatannya protein daging tersebut sudah mengalami perubahan bentuk yang sulit dianalisa, apakah berasal dari daging halal atau haram. Pada kenyataannya banyak juga abon daging babi yang beredar di pasar. Oleh karena itu isi abon tersebut perlu juga dicermati dengan baik.

Akhirnya, boleh-boleh saja kita sarapan atau makan roti sebagai salah satu sumber gizi bagi keluarga. Akan tetapi kewaspadaan dan ketelitian dalam membeli produk tersebut perlu dijaga, agar tidak terjerumus kepada produk yang syubhat atau bahkan haram.

Sumber: www.halalguide.info